BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Minggu, 08 Mei 2011

Bismillah, baca aja

Nabi Muhammad SAW bersabda :

4 hal yang membuat badan sakit :
- Terlalu banyak bicara
- Terlalu banyak tidur
- Terlalu banyak makan
- Terlalu banyak bertemu orang

4 hal yang merusak tubuh :
- Khawatir atau cemas
- Kesedihan
- Kelaparan
- Tidur larut malam

4 hal yang membuat murung dan sedih :
- Bohong
- Kurang ajar atau tidak hormat
- Berdebat tanpa pengetahuan atau informasi yang memadai
- Amoral atau melakukan sesuatu tanpa rasa takut

4 hal yang meningkatkan wajah berseri dan kebahagiaan :
- Kesalehan
- Loyalitas
- Kedermawanan
- Menolong sesama dengan ikhlas tanpa diminta, hanya berharap Ridho Ilahi

4 hal yag memberhentikan rezeki :
- Tidur di pagi hari dari solat Subuh hingga matahari bersinar
- Tidak melakukan solat atau berdoa secara teratur
- Malas
- Berkhianat atau tidak jujur

4 hal yang membawa rezeki :
- Berdoa di malam hari
- Tobat
- Beramal
- Berdzikir

Nabi Muhammad SAW juga bersabda :

"Hiasi jiwamu dengan solat, dzikir, dan Al-Quran, karena satu ayat Al-Quran pada hari akhir akan membawa syafaat."
"Berhenti melakukan sesuatu saat adzan bekumandang, bahkan mambaca l-Quran, karena orang yang berbicara selama adzan tidak akan bisa mengucapkan 2 kalimat syahadat idsaat kematiannya."

Baca doa ini untuk kehidupan yang lebih baik :

"Allahumma inni ala zikrika wa syukrika wa husni ibadatika."

(Source : Blackberry Messenger)

Nasib Manusia Telah Ditentukan

Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas'ud, beliau berkata : Rasulullah SAW menyampaikan kepada kami dan beliau adalah orang yang benar dan dibenarkan : "Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya sebagai setetes mani selama 40 hari, kemudian berubah menjadi setetes darah selama 40 hari, kemudian menjadi segumpal daging selama 40 hari. kemudian di utus kepadanya seorang malaikat lalu ditiupkan padanya ruh dan dia diperntahkan untuk menetapkan 4 perkara, yaitu rezeki, azal, amal, dan kecelakaan atau kebahagaiannya. Demi Allah yang tidak ada Ilah selain-Nya, sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli surga hingga jarak antara dirinya dan surga tinggal sehasta, akan tetapi telah ditetapkan baginya etentuan, dia melakukan perbuatan ahli neraka, maka masuklah dia ke dalam neraka. Sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli beraka hingga jarak antara dirinya dan neraka tinggal sehasta, akan tetapi teah diteapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli surga maka masuklah dia ke dalam surga." (HR. Bukhori dan Muslim)

Pelajaran yang terdapat dala hadist tersebut :
1. Allah SWT mengetahui tentang keadaan makhluk-Nya sebelum mereka diciptakan dan apa yang akan mereka alami, termasuk masalah kebahagiaan dan kecelakaan.
2. Tidak mungkin bagi manusia di dunia ini untuk memutuskan bahwa dirinya masuk surga atau neraka, akan tetapi amal perbuatan merupakan sebab untuk memasuki keduanya.
3. Amal perbuatan dinilai di akhirnya Maka hendaklah manusia tidak terpedaya dengan kondisinya saat ini, justru harus selalu mohon kepada Allah agar diberi keteguhan dan akhir yang baik (husnul khotimah).
4. Tenang dalam masalah rezei dan qanaah (menerima) dengan mengambil sebab-sebab serta tidak terlau mengejar-ngejarnya dan mencurahkan hati karenanya.
5. Kehidupan ada di tangan Allah. Seseorang tidak akan mati kecuali dia telah menyempurnakan umurnya.
6. Sebagian ulama dan orang bijak berkata baha dijadikannya pertumbuhan janin manusia dalam kandungan secara berangsur-angsur adalah sebagai rasa belas kasih terhadap ibu. Karen sesungguhnya Allah mampu menciptakannya sekaligus.

(Source : www.google.com)

Memuliakan Orang Tua

Kalau kita benar-benar tulus menyayangi dan mencintai orang tua serta menempatkan kepentingan orang tua diatas kepentingan sendiri dan menjadikan diri kita ini sebagai tempat tumpuan hidup kedua orang tua kita, insya Allah jalan hidup kita menjadi lancar, banyak berkah dan penuh kebahagian dalam ridha Allah SWT.

Dalam menjalankan roda kehidupan ini dilalui dengan sangat mulus, tanpa hambatan sebagai keluarga utuh yang sakinah, mawadah warahmah, Sebaliknya kalau kita biasa-biasa saja terhadap orang tua, tidak ada perhatian khusus terhadap kedua orang tua kita, maka jalan hidup kita pun biasa-biasa saja. Orang tua kita adalah sebagai wakil Allah SWT di bumi ini. Apalagi kita sampai berani menghina orang tua, menentang perintahnya dan tidak menghargai orang tua… sudah pasti Allah pun akan murka kepada kita. Barang siapa yang berani dan tidak memuliakan orang tua, maka kehidupan sehari-hari seseorang tersebut akan banyak mengalami kesulitan hidup, menderita lahir dan batin serta selalu ditimpa permasalahan dalam banyak hal. Allah berfirman,

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia (Al-Isra’ [17]: ayat 23)

Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku di waktu kecil”. (Al-Isra’ [17]: ayat 24)

Ayat ini mengingatkan kita bahwa balasan dan murka Allah tidak mesti harus menunggu hingga Qiamat nanti, namun banyak yang langsung dirasakan saat masih di dunia ini bagi hamba-hamba-Nya yang berani melawan dan menyia-nyiakan kedua orang tuanya.

Rasulullah bersabda,

Semua perbuatan dosa, balasannya ditangguhkan oleh Allah SWT sesuai dengan kehendak-Nya hingga hari Qiamat, kecuali dosa menyakiti hati orang tua, karena sesungguhnya azab perbuatan tersebut disegerakan atas pelakunya sewaktu masih hidup, sebelum mati (Hadits Riwayat Thabani)

Begitu pentingnya menjadikan diri sebagai tempat berpijak, tempat tumpuan hidup orang tua, Islam telah menempatkan kebaikan dan sikap hormat kepada orang tua berada satu tingkat dibawah keimanan kepada Allah SWT, selama orang tua tersebut dalam keimanan kepada Allah SWT.

Coba renungkan! Apakah kita semua ini sudah termasuk anak yang memuliakan orang tua ?

  • Sudahkah kita memuliakan orang tua sebagaimana mereka ingin diperlakukan?
  • Sudahkah kita secara bersungguh-sungguh mencari tahu hal-hal yang sangat diinginkan, dibutuhkan dan diharapkan kedua orang tua kita dan berusaha untuk memenuhinya… selama tidak bertentangan dengan syariat agama.
  • Seberapa seringkah kita mengingat orang tua dan mendo’akan untuk keselamatan dunia dan akhirat kedua orang tua kita?

Bukan tidak mungkin, keharmonisan dalam keluarga, kebahagiaan keluarga bahkan ketidak lancaran kita dalam memperoleh rejeki dan meraih puncak sukses dalam hidup selama ini terhalang oleh sikap, cara berbicara, dan tindakan kita yang kurang memuliakan orang tua maupun mertua.

Lakukanlah yang terbaik untuk kedua orang tua kita termasuk mertua semaksimal yang kita bisa, insya Allah mereka akan ridha kepada kita. Banyak-banyaklah bersyukur dan mendo’akan kedua orang tua kita yang telah melahirkan kita, membesarkan kita, mendidik dan menyayangi kita, karena ridha Allah tergantung ridha orang tua, maka do’a orang tuapun akan didengar dan dikabulkan Allah SWT”.


(Source: www.google.com)

Tanaman Obat Keluarga (buat Homestay)

Tanaman obat keluarga (disingkat TOGA) adalah tanaman hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat. Taman obat keluarga pada hakekatnya adalah sebidang tanah, baik di halaman rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan. Kebun tanaman obat atau bahan obat dan selanjutnya dapat disalurkan kepada masyarakat, khususnya obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Budidaya tanaman obat untuk keluarga (TOGA) dapat memacu usaha kecil dan menengah di bidang obat-obatan herbal sekalipun dilakukan secara individual. Setiap keluarga dapat membudidayakan tanaman obat secara mandiri dan memanfaatkannya, sehingga akan terwujud prinsip kemandirian dalam pengobatan keluarga.

Sejarah dimulai dari Mesir kuno, lalu ke Yunani kuno, ke Cina, ke Inggris, dan akhirnya sampai di Indonesia.

Di Indonesia, pemanfaatan tanaman sebagai obat-obatan juga telah berlangsung ribuan tahun yang lalu. Pada pertengahan abad ke XVII seorang botanikus bernama Jacobus Rontius (1592 – 1631) mengumumkan khasiat tumbuh-tumbuhan dalam bukunya De Indiae Untriusquere Naturali et Medica. Meskipun hanya 60 jenis tumbuh-tumbuhan yang diteliti, tetapi buku ini merupakan dasar dari penelitian tumbuh-tumbuhan obat oleh N.A. van Rheede tot Draakestein (1637 – 1691) dalam bukunya Hortus Indicus Malabaricus. Pada tahun 1888 didirikan Chemis Pharmacologisch Laboratorium sebagai bagian dari Kebun Raya Bogor dengan tujuan menyelidiki bahan-bahan atau zat-zat yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan yang dapat digunakan untuk obat-obatan. Selanjutnya penelitian dan publikasi mengenai khasiat tanaman obat-obatan semakin berkembang.

Pemanfaatan TOGA ini dapat diambil dari bagian tanaman terdiri dari bagian daun, kulit batang, buah, biji, bahkan pada bagian akarnya. Kalau diracik dengan benar, maka akan menghasilkan obat herbal yang menyehatkan dan menyembuhkan.


(Source : www.google.com)

Homestay - Third Day (Afternoon)

Jam 10 semua udah pada ngumpul. Udah siap-siap pulang dan standby di bus masing-masing. Abis Kepsek dan guru-guru lain pamitan, kita semua pulang. Aku duduk sama temenku, Farah. Di perjalanan pulang kita semua udah capek, lemes, tapi seneng. Kakak kelas XI kaya nggak ada capenya malah. Sepanjang perjalanan pulang pada nyanyi semua. Tapi ada juga beberapa orang yang tidur pulas karna kecapean. Termasuk aku. Sebelum pulang, mumpung masih ada di daerah Bandung, kitamampir dulu ke Ciwalk. Nyampe disana tuh siang jam 2 lebih kalo nggak salah. Cuma dibatesin sampe jam 3. Yaudah pas bus parkir, semuanya pada turun. Terus kita solat Dzuhur. Abis solat Dzuhur kita makan. Karna nggak sempet ke Ciwalk-nya (takut ditinggalin), yaudah aku belanja oleh-oleh-nya di sekitar Ciwalk aja. Lumayan lah dapet makanan khas sama baju kembaran hehe. Terus aku balik lagi ke bus. Abis itu kita jalan lagi. Hari itu bener-bener cape banget. Di jalan udah pada lemes mukanya. Udah pada kecapean. Tapi seneng banget :). Yaa alhamdulillah pulang pergi selamat sampe rumah. Senengnya homestay di Bandung ! Tahun depan homestay dimana ya ???

Homestay - Third Day (Morning)

Subuh aku bangun, tapi nggak boleh ke masjid lagi. Yaudah aku solat di rumah. Nunggu mereka pulang. Terus pada mandi buat siap-siap Teawalk. Sarapannya disiapin sama ibunya. Selesai makan mereka langsung pergi. Aku dititipin tugas disuruh nyari data lagi. Aku ngangguk aja. Aku udah ngerasa mendingan walopun masih lemes. Pas mereka jalan-jalan, aku bingung mau ngapain. Yaudah aku nonton tv terus nyari data ke Rumah Hitam. Beruntung, istrinya yang ngerawat Rumah Hitam itu ada di rumah. Aku masuk dan memperkenalkan diri. Abis wawancara sedikit tentang sejarah Rumah Hitam itu, aku ngambil beberapa foto. Disana pun aku ngeliat ada sarang lebah. Aku disuruh cicipin madunya langsung, tapi aku nggak mau. Aku izin pulang aja sama ibu itu. Pas sampe rumah aku nonton tv lagi. Terus tiba-tiba ada beberapa murid yang udah pulang. Diah juga udah pulang. Katanya ada yang pingsan disana. Ternyata itu Atika. Yaudah dia di bawa ke rumah pembimbing. Pas udah mendingan dia langsung dibawa pulang ke rumah.

Pas udah ngumpul semua, kita beres-beres buat persiapan pulang. Sebelum pulang kita pamitan dulu sama orang tua angkat kita. Ada Bu Mugi juga. Bu Mugi ngasih uang dan kita ngasih kenang-kenangan, yaitu setrika. Abis pamitan kita semua menuju ke bus masing-masing. Daah, Pangalengan ! I’ll miss you ! :(

Homestay - Second Day (Night)

Bangun-bangun aku jadi tambah pusing. Nah lo nah lo ! Aku ditanya temen-temen kenapa, tapi aku nggak jawab. Mereka langsung tau aku mungkin pusing. Yaudah aku disuruh makan, tapi akunya nggak mau. Nggak selera banget. Mual. Yaudah aku mau ke kamar mau ngambil mukena buat solat Maghrib. Tapi nggak dibolehin sama kakak-kakak homestay. Yaudah aku solat di rumah aja. Aku nunggu mereka semua pulang. Abis itu mereka pergi lagi. Mereka solat Isya di masjid bareng yang lain. Aku tetep nggak dibolehin ikut. Ditemenin sama Diah dan Atika di rumah. Aku ngangguk aja, bener bener nggak kuat. Aku minta tolong Atika buat nganterin aku ke kamar. Aku udah bener-bener nggak kuat. Sampe akhirnya aku jatoh. Gelap.

Bangun-bangun kepala aku pusing banget. Ada bau minyak kayu putih. Terus udah banyak yang ngerubungin aku. Bu Reni, Bu Titi, Bu Is, dll. Kamar penuh sama guru-guru. Sampe aku udah mendingan guru-guru kaya Bu Mugi, Bu Titi, Bu Dian, Bu Is, sama Kak Dian ada di kamarku. Ngobrol-ngobrol. Terus aku disuruh makan sama minum obat. Aku ngangguk aja. Sampe agak malem guru-guru pada pulang. Katanya besok aku nggak usah ikut Teawalk. Aku ngangguk lagi. Aku solat Isya terus duduk di kasur. Cerita-cerita sebentar sama yang lain. Terus abis itu tidur lagi deh. Pusing banget !