Banyak orang yang berpendapat bahwa menjadi pemimpin itu adalah hal yang sulit, padahal hatinya ingin sekali menjadi seorang pemimpin. Kita hanya malu dan tidak percaya diri. Sikap negative thinking itulah yang menyebabkan kita merasa tidak ingin menjadi seorang pemimpin.
Namun itu bisa diatasi dengan selalu positive thinking dan memulai memimpin hal yang paling mudah, misalnya memimpin diri sendiri. Agar kita bisa menjadi seorang pemimpin (baik memimpin diri sendiri maupun orang lain) kita harus mengembangkan keterampilan kepemimpinan yang selama ini terpendam dalam diri kita. Bagaimanakah caranya ?
1. Mengamati. Dengan mengamati sikap pemimpin lain yang baik kita bisa menjadi seorang pemimpin. Kita bisa meniru hal dan sikap yang baik dari seorang pemimpin yang baik.
2. Mendengar. Dengan mendengarkan pendapat orang lain, kita bisa mengintropeksi diri kita dan memperbaiki kesalahan dan kekurangan kita.
3. Mempraktekkan. Setelah kita mengamati, mendengar pendapat orang lain, dan memperbaiki kekurangan dan kesalahan kita, kita harus bisa mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari. Tetaplah dimulai dari diri sendiri.
4. Adanya Kesempatan dan Kemauan. Kadang ketika kita mempunyai kesempatan untuk mempraktekkannya, kita tidak mempunyai kemauan untuk melakukannya. Ketika kita mempunyai kemauan untuk mempraktekkannya, kita tidak mempunyai kesempatan untuk melakukannya. Seorang pemimpin yang cerdas harus bisa mengakali itu semua. Kita bisa menciptakan sebuah kesempatan dalam kesempitan. Dan melakukannya dalam lingkungan sekitar.
(Source : www.google.com)
Namun itu bisa diatasi dengan selalu positive thinking dan memulai memimpin hal yang paling mudah, misalnya memimpin diri sendiri. Agar kita bisa menjadi seorang pemimpin (baik memimpin diri sendiri maupun orang lain) kita harus mengembangkan keterampilan kepemimpinan yang selama ini terpendam dalam diri kita. Bagaimanakah caranya ?
1. Mengamati. Dengan mengamati sikap pemimpin lain yang baik kita bisa menjadi seorang pemimpin. Kita bisa meniru hal dan sikap yang baik dari seorang pemimpin yang baik.
2. Mendengar. Dengan mendengarkan pendapat orang lain, kita bisa mengintropeksi diri kita dan memperbaiki kesalahan dan kekurangan kita.
3. Mempraktekkan. Setelah kita mengamati, mendengar pendapat orang lain, dan memperbaiki kekurangan dan kesalahan kita, kita harus bisa mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari. Tetaplah dimulai dari diri sendiri.
4. Adanya Kesempatan dan Kemauan. Kadang ketika kita mempunyai kesempatan untuk mempraktekkannya, kita tidak mempunyai kemauan untuk melakukannya. Ketika kita mempunyai kemauan untuk mempraktekkannya, kita tidak mempunyai kesempatan untuk melakukannya. Seorang pemimpin yang cerdas harus bisa mengakali itu semua. Kita bisa menciptakan sebuah kesempatan dalam kesempitan. Dan melakukannya dalam lingkungan sekitar.
(Source : www.google.com)
0 komentar:
Posting Komentar