Kalau kita benar-benar tulus menyayangi dan mencintai orang tua serta menempatkan kepentingan orang tua diatas kepentingan sendiri dan menjadikan diri kita ini sebagai tempat tumpuan hidup kedua orang tua kita, insya Allah jalan hidup kita menjadi lancar, banyak berkah dan penuh kebahagian dalam ridha Allah SWT.
Dalam menjalankan roda kehidupan ini dilalui dengan sangat mulus, tanpa hambatan sebagai keluarga utuh yang sakinah, mawadah warahmah, Sebaliknya kalau kita biasa-biasa saja terhadap orang tua, tidak ada perhatian khusus terhadap kedua orang tua kita, maka jalan hidup kita pun biasa-biasa saja. Orang tua kita adalah sebagai wakil Allah SWT di bumi ini. Apalagi kita sampai berani menghina orang tua, menentang perintahnya dan tidak menghargai orang tua… sudah pasti Allah pun akan murka kepada kita. Barang siapa yang berani dan tidak memuliakan orang tua, maka kehidupan sehari-hari seseorang tersebut akan banyak mengalami kesulitan hidup, menderita lahir dan batin serta selalu ditimpa permasalahan dalam banyak hal. Allah berfirman,
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia (Al-Isra’ [17]: ayat 23)
Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku di waktu kecil”. (Al-Isra’ [17]: ayat 24)
Ayat ini mengingatkan kita bahwa balasan dan murka Allah tidak mesti harus menunggu hingga Qiamat nanti, namun banyak yang langsung dirasakan saat masih di dunia ini bagi hamba-hamba-Nya yang berani melawan dan menyia-nyiakan kedua orang tuanya.
Rasulullah bersabda,
Semua perbuatan dosa, balasannya ditangguhkan oleh Allah SWT sesuai dengan kehendak-Nya hingga hari Qiamat, kecuali dosa menyakiti hati orang tua, karena sesungguhnya azab perbuatan tersebut disegerakan atas pelakunya sewaktu masih hidup, sebelum mati (Hadits Riwayat Thabani)
Begitu pentingnya menjadikan diri sebagai tempat berpijak, tempat tumpuan hidup orang tua, Islam telah menempatkan kebaikan dan sikap hormat kepada orang tua berada satu tingkat dibawah keimanan kepada Allah SWT, selama orang tua tersebut dalam keimanan kepada Allah SWT.
Coba renungkan! Apakah kita semua ini sudah termasuk anak yang memuliakan orang tua ?
- Sudahkah kita memuliakan orang tua sebagaimana mereka ingin diperlakukan?
- Sudahkah kita secara bersungguh-sungguh mencari tahu hal-hal yang sangat diinginkan, dibutuhkan dan diharapkan kedua orang tua kita dan berusaha untuk memenuhinya… selama tidak bertentangan dengan syariat agama.
- Seberapa seringkah kita mengingat orang tua dan mendo’akan untuk keselamatan dunia dan akhirat kedua orang tua kita?
Bukan tidak mungkin, keharmonisan dalam keluarga, kebahagiaan keluarga bahkan ketidak lancaran kita dalam memperoleh rejeki dan meraih puncak sukses dalam hidup selama ini terhalang oleh sikap, cara berbicara, dan tindakan kita yang kurang memuliakan orang tua maupun mertua.
Lakukanlah yang terbaik untuk kedua orang tua kita termasuk mertua semaksimal yang kita bisa, insya Allah mereka akan ridha kepada kita. Banyak-banyaklah bersyukur dan mendo’akan kedua orang tua kita yang telah melahirkan kita, membesarkan kita, mendidik dan menyayangi kita, karena “ridha Allah tergantung ridha orang tua, maka do’a orang tuapun akan didengar dan dikabulkan Allah SWT”.
(Source: www.google.com)